Makalah Dampak Pemanasan Global Warming Dan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan Makalah Dampak Pemanasan Global Warming Dan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan - Oxtes Oxtes - Kumpulan Makalah premium

Makalah Dampak Pemanasan Global Warming Dan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan

Makalah Dampak Pemanasan Global Warming Dan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan


BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalahsalah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.Hutan dan laut di negara ini, termasuk ekosistem terkaya di dunia, memberikanlapangan kerja dan pendapatan kepada jutaan penduduk Indonesia. Akan tetapi,lingkungan hidup negara ini mengalami tekanan hebat akibat kegiatan-kegiatanmanusia. Eksploitasi sumber daya alam merupakan bagian yang penting dariperekonomian negara akibatnya berbagai sektor yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti sektor kehutanan berada dalam keadaan yangmemprihatinkan karena sumber dayanya terus menipis. Negara ini juga menghadapiberbagai tantangan lingkungan hidup lainnya seperti polusi udara atau sulitnyaakses terhadap sumber daya air.
Karena berperan penting bagi pembangunan jangkapanjang Indonesia, penanganan masalah lingkungan hidup menjadi semakin mendesakdalam kaitannya dengan isu perubahan iklim. Indonesia merupakan penghasil emisigas rumah kaca yang besar sekaligus negara yang secara khusus, rentan terhadapdampak perubahan iklim seperti misalnya, kenaikan muka air laut atau gangguanterhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Adapun dampak perubahan iklim terhadap manusia sendiri bermacam-macam, antara lain ; terjadinya badai dan banjir, gelombang panas (umumnya terjadi di perkotaan), biologi vector, polusi udara, terbatasnya persediaan pangan, dan kerentanan social. Dampak dari kejadian-kejadian tersebut pada akhirnya semua terhubung dengan kesehatan manusia.

Perubahan iklimdapat mempengaruhi kesehatan manusia, baik secara langsung maupun tidaklangsung. Secara langsung, kesehatan manusia dipengaruhi oleh perubahan polacuaca seperti temperatur, curah hujan, kenaikan muka air laut, dan peningkatanfrekuensi cuaca ekstrim. Perubahan pola cuaca mempengaruhi pertumbuhan bakteridan virus serta kekebalan manusia, hingga berdampak pada gangguan kesehatanmanusia.
Di samping itu, perubahan iklim juga mempengaruhi kesehatan manusiasecara tidak langsung. Mekanisme yang terjadi adalah perubahan iklimmempengaruhi faktor lingkungan seperti perubahan kualitas lingkungan (kualitasair, udara dan tanah), penipisan lapisan ozon, penurunan kualitas dan kuantitassumber daya air, kehilangan fungsi ekosistem dan degradasi lahan yang padaakhirnya faktor – faktor tersebut akan mempengaruhi kesehatan manusia.
Eratnya hubungan iklim dan perubahannya terhadap kesehatan, membuat saya tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan

B. Rumusan Masalah
Perubahan iklim yang terjadi di indonesia secara tidak langsung berdampak pada kesehatan manusia. Berbagai macam penyakit timbul akibat pergantian iklim yang semakin tidak menentu dikarenakan terjadinya global warming yang kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.

Faktor-faktor yang ikut berubah ketika perubahan iklim terjadi pun pada akhirnya mengarah pada kesehatan manusia. Terjadinya out break penyakit atau timbulnya penyakit menular yang sudah lama menghilang, merupakan kejadian nyata yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dengan mengetahui penyebab dari timbulnya penyakit-penyakit tersebut maka paling tidak dapat dilakukan tindakan pencegahan (preventif), agar wabah penyakit dikarenakan iklim ini nantinya dapat diminimalisir. Tulisan berikut mencoba mengurai fenomena Dampak Perubahan iklim dan implikasinya pada kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Iklim
Pengertian iklim menurut WHO didefinisikan sebagai sintesis dari kondisi cuaca pada suatu daerah, yang dicirikan oleh  statistik jangka panjang daerah tersebut (rerata, varians, peluang nilai ektrems, dan sebagainya). Sedangkan pengertian umum Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS).[2] Ilmuwan menggunakan pola iklim berdasarkan beberapa pola iklim (dikenal sebagai mode variabilitas) dalam usaha mereka mengkarakterisasi dan memahami berbagai mekanisme iklim yang memuncak dalam cuaca sehari-hari. Pola iklim umumnya dirancang secara sederhana sebagai dua objek yang saling melengkapi dalam kurun waktu tersebut, yang berosilasi seperti fenomena El Nino yang lalu diikuti La Nina, lalu kembali ke El Nino

Wilayah Indonesia terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan memiliki suhu udara ynag berbeda-beda sehingga membentuk iklim vertical dari dataran rendah ke dataran tinggi. Dan pegunungan memiliki suhu udara yang berbeda-beda sehingga membentuk iklim vertical dari dataran rendah hingga ke pegunungan, yaitu iklim panas, sedang, sejuk dan dingin. Letak astronomis Indonesia berada antara 6LU-11 LS dan 95 BT-141BT yang merupakan luntang rendah dan menyebabkan Indonesua beriklim tropis. Sedangkan letak geografi Indonesia yang berada di antara benua Asia dan Australia menjadi tempat perlintasan arah angin setiap 6 bulan sekali, sehingga Indonesia mengalami pergantian musim yaitu musim hujan dan kemarau. Karena itu Indonesia dipengaruhi iklim Musim[4].

2.   Global Warming (Pemanasan Global)
Pemanasan global atau global warming, adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Menurut kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.

Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir

Meningkatnya suhu globaldiperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, sertaperubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lainadalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagaijenis hewan.

Perdebatan masih berlangsung seriusterkait pemanasan global ini. Perdebatan khususnya terkait dengan usahamencapai kesepakatan global mengenai tindakan dan langkah-langkah untukmengatasi pemanasan global. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politikdan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untukmengurangi atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada.Walaupun sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telahmenandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada penguranganemisi gas-gas rumah kaca, namun beberpa negara penting penyumbang emisiterbesar, seperti Amerika Serikat, belum bersepakat untuk menanda tanganinya.

Secara umum,penyebab pemanasan global terbagi menjadi tiga, yaitu efek rumah kaca, efekumpan balik, dan variasi matahari. Sebagaimana diketahui, segala sumber energiyang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebutberbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi initiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkanBumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembalisisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjangke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumiakibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida,sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkanBumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan initerjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terusmeningkat. Berdasarkan logika ini, maka pemanasan Global (Global Warming), terjadi disebabkan meningkatnya suhu rata-ratapermukaan bumi, yang antara lain disebabkan karena :
  • Bumi menyerap lebih banyak energi matahari, daripada yang dilepas kembali ke atmosfer (ruang angkasa). Keadaan ini menyebabkan terjadinya peningkatan emisi gas, serta menimbulkan peningkatan panas bumi dan pencairan kutub es
  • Pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya)
  • Penghasil terbesar emisi zat karbon adalah adalah negeri-negeri industri, hal ini dikarenakan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negera-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan;
Pemanasan globalmerupakan peningkatan secara gradual dari suhu permukaan bumi yang sebagiandisebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti karbondioksida (CO2), metan(CH4) dan oksida nitrat (N2O), serta bertanggungjawab terhadap perubahan dalampola cuaca global. Karbondioksida dan zat pencemar lanilla berkumpul diatmosfer membentuk lapisan yang tebal menghalangi panas matahari danmenyebabkan pemanasan planet dengan efek gas rumah kaca. Jika emisi gas rumahkaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda diatmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 biladibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklimsecara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telahterjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalahini dengan risiko populasi yang sangat besar
  • Dampak Pada Kesehatan
Bahaya perubahan iklim di Indonesia bagimasa depan kesehatan yang ditandai dengan:
  • peningkatan curah hujan yang cukup signifikan padabulan-bulan tertentu dengan peningkatan variabilitas di daerah tertentu,
  • penurunan curah hujan di bulan-bulan kering, sementarapada bulan bulan musim basah curah hujan meningkat,
  • kenaikan temperatur permukaan rata-rata.
Bahaya perubahan iklim mempengaruhi kesehatan melalui jalurkontaminasi mikroba dan transmisi dinamis.dampak kesehatan yang dapat terjadi dari proses tersebut diantaranya efekpeningkatan temperatur terhadap kesakitan dan kematian, bencana akibat cuacaekstrim, peningkatan pencemaran udara, penyakit bawaan air dan makanan, danpenyakit bawaan vektor dan hewan pengerat.
Sedangkan untuk penyakit yang timbulakibat perubahan iklim akibat pemanasan global kepada kesehatan adalah :

a. Diare& Malnutrisi
Perubahan iklim menyebabkan peningkatan permukaan air laut karena melelehnya es di kutub, merusak ekosistem hutan bakau, menyebabkan intrusi air laut ke daratan sehingga air tawar semakin sulit didapat, serta mempersempit daratan yang digunakan untuk sektor pertanian. Peningkatan permukaan air laut juga menyebabkan terjadinya banjir yang merusak tanaman pangan.
Adanya kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan, dan faktor-faktor tersebut sangat mendukung terjadinya gagal panen, sehingga ketersediaan pangan menurun dan dalam tataran rumah tangga asupan gizi juga menurun. Asupan gizi yang rendah dan kesulitan mendapatkan sarana air bersih dan sanitasi memicu penyakit infeksi yang memperburuk terjadinya gizi buruk. Dari sektor kelautan, peningkatan suhu air laut dan adanya badai laut menurunkan produksi ikan yang mempengaruhi ketersediaan ikan sebagai bahan pangan, mempengaruhi asupan gizi dalam rumah tangga dan memperburuk terjadinya gizi buruk.

Terjadinya Malnutrisi mengakibatkan kematian 3,7 juta jiwa per tahun dan diare mengakibatkan kematian 1,9 juta jiwa, Kekeringan mengakibatkan penurunan status gizi masyarakat karena panen yang terganggu, Banjir menyebabkan meluasnya penyakit diare serta Leptospirosis (penyakit yang dibawa oleh Hewan pengerat).

b. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Kebakaran hutan, dapat mengusik ekosistem bumi, menghasilkan gas-gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global. Sedangkan asap hitamnya menganggu secara langsung kehidupan manusia, Asap yang mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga penyakit paru obstruktif kronis (COPD). Asap tersebut juga membawa racun dioksin yang bisa menimbulkan kanker paru dan gangguan kehamilan serta kemandulan pada wanita.
  • Demam Berdarah (DBD) & Malaria
Pergeseranekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaranpenyakit melalui vektor (vector-bornediseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnyaruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamyaperubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri,plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalahorganisme tersebut. Penyakit DBD sendiri terkait dengan musim hujan yang tidakmenentu. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang biakerutama di Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitumalaria dan demam berdarah dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim. DiIndonesia kita sudah merasakannya langsung, yakni tingginya angka korban yangmenderita demam berdarah.

Pemanasan global mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa akan dipersingkat, sehingga jumlah populasi akan cepat sekali naik. Tentang keterkaitan pemanasan global dengan peningkatan vektor demam berdarah ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Udara panas dan lembab itu paling cocok buat nyamuk malaria (Anopheles), dan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti). Dulu, jenis kedua nyamuk penebar maut ini lebih sering muncul di musim pancaroba, transisi antara musim hujan dan kemarau. Kini rentang waktu serangan kedua serangga itu hampir di sepanjang tahun.
Udara panas dan lembab berlangsung sepanjang tahun, ditambah dengan sanitasi buruk yang selalu menyediakan genangan air bening untuk mereka bertelur. Maka, kini virus malaria yang dibawa Anopheles dan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti dapat menyerang sewaktu-waktu secara ganas. Akibat pemanasan global, siklus inkubasi ekstrinsik virus penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di tubuh nyamuk Aedes aegyti dan siklus inkubasi ekstrinsik virus penyebab Malaria di tubuh nyamuk Anopheles menjadi lebih pendek dan Masa inkubasi kuman lebih singkat. Populasi mereka lebih mudah meledak. Akibatnya, kasus demam berdarah lebih mudah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Angka kematian terbanyak saat ini terjadi pada kelompok anak-anak. Data dari World Health Organization (WHO) pada 2010 mencatat, insiden demam dengue meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden ini terjadi baik di daerah tropik maupun sub tropik wilayah urban, menyerang lebih dari 100 juta penduduk tiap tahun. Kemudian, sekitar 30 ribu kematian terjadi pada anak-anak[6].
  • Penyakit Degeneratif
Meningkatkankasus-kasus kardiovaskular, kematian yang disebabkan penyakit jantung danstroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah
  • Penyakit AkibatPenipisan Lapisan Ozone
Dampak pemanasanglobal juga mempengaruhi penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitassinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadapkesehatan, seperti kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, danpertumbuhan mutasi genetik
Para ahli memeperkirakan ada sekitar 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, dll penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia, menurut adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai

KESIMPULAN
Iklim merupakan hal/ kondisi yang sangat berpengaruhterhadap kesehatan manusia. Adanya variasi baik cuaca dan iklim maupunpaparannya terhadap manusia akan secara langsung maupun idak langsung akanmempengaruhi kesehatan manusia. Lebih lanjutnya, adalah sangat penting untukmelakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kesehatan manusia.
Pemanasan global adalah peningkatansuhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi. Penyebab terbesar pemanasanglobal adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia melalui efekrumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini,seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yangekstrim, perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian,hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya berbagaipenyakit.

Berbagai upaya yang dilakukan maupun dibicarakan saatini tak ada satupun yang mampu mencegah Global Warming di masa mendatang. Yangbisa dilakukan adalah mengatasi berbagai efek yang muncul dan melakukanberbagai langkah untuk menghindari semakin berubahnya iklim di masa yang akandatang. Setiap orang memiliki peran dalam mengurangi pemanasan global. Denganmerubah kebiasaan kita membuat jejak karbon di bumi ini, kita dapat berperanserta mengurangi pemanasan global dan menyayangi bumi ini sehingga dapatmemberikan tempat yang layak bagi anak cucu kita di kemudian hari, dan yangutama adalah meminimalisir bahkan mencegah terjadinya penyakit-penyakit akibatdampak dari perubahan iklim atau global warming di masa depan.

Hal-hal penting dalam kesehatan yang memicu berbagaifactor timbulnya penyakit akibat adanya perubahan iklim antara lain adanyapeningkatan cuaca menjadi keadaan ekstrim (panas/dingin) akan memberikan respontertentu terhadap individu, bertambahnya polusi baik polusi udara, air dantanah akan menimbulkan banyak masalah penyakit yang dapat muncul yang dipicuoleh polusi. Misalnya timbulnya penyakit pada saluran pernafasan, sesak,alergi. Dan penggunaan air minum dari sumber yang sudah tercemar maupun hujanasam akan dapat menimbulkan permasalahn seperti penyakit infeksi maupundapatterkontaminasi logam berat dan sebagainya.
Solusi untuk kesehatan sendiri yang dapat ditawarkanuntuk meminimalisir terjadinya penyakit akibat dampak global warming adalah :
  1. solusi murah dan mudah yang bisa dilakukan oleh masyarakatadalah dengan memasang jarring nyamuk, memfilter air, agar dapat mengurangiberkembangnya nyamuk penyebab DBD dan Malaria.
    1. menjaga kebersihan diri, kebersihan lingkungan, makanmakanan bergizi, dan apabila perlu menambahkan suplemen agar dapat memperkuatdaya tahan tubuh.Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diolahatau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dantransportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuhkita
    1. melakukan reboisasi atau penanaman kembali tumbuhan padadaerah yang kering Tanam pohon setiapada kesempatan. Baikdi lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisadengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dankemampuan Anda masing-masing.
    1. melakukan recycling/ daur ulang terhadap barang-barang yangdapat dignakan lagi. Daur ulang aluminium,plastik, dan kertas.Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untukmembuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3jam.
    1. Reuse, gunakan kembali barang bekas yang bisa dipakaiberulang-ulang
    1. reduce, kurangi pemakaian barang-barang yang tidak terlalupenting
    1. Kurangi konsumsidaging, bervegetarianadalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging,sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimanakita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian.Peternakan juga penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar darisektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi denganbahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakanlainnya seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NOyang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatandan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
    1. Turunkan suhu ACAnda. Hindari penggunaansuhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja.Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yangterbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuatAC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal iniakan menghemat tagihan listrik Anda.Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlahtimer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Denganbegitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.
    1. Matikan lampu tidakterpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat energi dan air bersih, ini akanmenghemat banyak tagihan Anda. Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata merekalebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa. Maksimalkanpencahayaan dari alam. Gunakanwarna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaanmelalui jendela.
    1. Hindari posisi standby pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kitamatikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yangluar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang adatombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
    1. Jika pengisian ulangbaterai Anda sudah penuh, segera cabut! Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigielektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
    1. Potong makanan dalamukuran yang lebih kecil. Ukuran potonganyang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.
    1. Jika menggunakandeodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol.Pilihan spraydengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalampencemaran udara kita.
    1. gunakan kendaraan umum untuk mengurangi polusi. Dan apabilamempunyai kendaraan, terutama mobil. Maka panaskan secukupnya
    1. kurangi pemakaian Tissue dan kapas
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://green.kompasiana.com/iklim/2013/09/11/dampak-perubahan-iklim-terhadap-kesehatan-590656.html
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Iklim
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Klimatologi
[4] http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195502101980021-DADANG_SUNGKAWA/IKLIM_INDONESIA.pdf
[5] http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/dampak-pemanasan-global-terhadap-kesehatan.html
[6] http://analisadaily.com/news/read/kematian-akibat-dbd-karena-abaikan-tanda-bahaya/38647/2014/06/15

Tags Keyword

Post a Comment

أحدث أقدم